Chengdu, Bharata Online - Raja Felipe VI dari Spanyol menyampaikan komitmen negaranya untuk mempererat hubungan dengan Tiongkok saat berpidato di KTT Bisnis Tiongkok-Spanyol di Chengdu, ibu kota Provinsi Sichuan, Tiongkok barat daya, pada hari Selasa (11/11).

Raja tersebut tiba di Chengdu sehari sebelumnya untuk memulai kunjungan kenegaraan empat hari atas undangan Presiden Tiongkok, Xi Jinping. Kunjungan ini menandai kunjungan pertamanya ke Tiongkok sejak naik takhta pada tahun 2014, dan juga kunjungan pertama seorang raja Spanyol dalam 18 tahun.

Dalam sambutan pembukaannya di KTT hari Selasa (11/11), Raja Felipe VI menyoroti bagaimana acara ini menandai konvergensi dua budaya dan awal baru bagi kegiatan ekonomi dan perdagangan di masa depan.

Ia menekankan pentingnya memperkuat kerja sama lebih lanjut dalam menghadapi lanskap internasional yang kompleks. Raja tersebut juga menggarisbawahi komitmen Spanyol untuk mempererat hubungannya dengan Tiongkok, menekankan pentingnya membangun masa depan yang tangguh dan berkelanjutan bersama.

KTT Chengdu juga menampilkan pidato dari pejabat kedua negara. Menteri Ekonomi, Perdagangan, dan Bisnis Spanyol, Carlos Cuerpo, menyoroti hubungan bilateral yang semakin erat dan semakin pentingnya Tiongkok bagi Spanyol dan Uni Eropa, serta mencatat sifat kerja sama yang stabil dan berkelanjutan.

Ia menekankan bahwa kedua negara saat ini sedang mengalami salah satu periode kerja sama terbaik, dan berharap lebih banyak perusahaan Tiongkok akan memilih Spanyol sebagai tujuan investasi.

Sementara itu, Ren Hongbin, Ketua Dewan Tiongkok untuk Promosi Perdagangan Internasional, menekankan bahwa cetak biru pembangunan yang digariskan dalam Rencana Lima Tahun ke-15 Tiongkok (2026-2030) memberikan landasan yang kokoh bagi kerja sama di masa mendatang, terutama di bidang teknologi tinggi seperti kedirgantaraan, energi hijau, dan transformasi energi yang sedang berlangsung secara keseluruhan.

Dalam kunjungannya, Raja Felipe IV diperkirakan akan bertemu dengan Presiden Xi, serta pejabat senior Tiongkok lainnya, termasuk Perdana Menteri Li Qiang dan Zhao Leji, Ketua Komite Tetap Kongres Rakyat Nasional, badan legislatif tertinggi Tiongkok.