BANDUNG, Radio Bharata Online - Wakil Menteri Luar Negeri, Pahala Nugraha Mansury dalam Keynote Speech saat membuka the 8th Indonesia-Austria Interfaith and Intercultural Dialogue (IAIID-8) di Bandung pada hari Senin, mengatakan, hanya dengan toleransi, solidaritas, dan mengatasi perbedaan, kita akan mampu menghadapi tantangan dan mencapai pembangunan berkelanjutan bagi semua.
Forum yang diselenggarakan dalam rangka memperingati 70 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Austria tersebut, mengusung tema “Navigating the Challenges in Diverse and Modern Society”.
Wamenlu Pahala juga menyampaikan tiga tantangan besar yang tengah dihadapi dunia saat ini.
Pertama, fragmentasi dan perpecahan. Akhir-akhir ini terdapat perpecahan geopolitik negara-negara, yang juga dirasakan dampaknya secara ekonomi.
Kedua, perubahan demografi. Di mana populasi dunia semakin meningkat, khususnya di negara-negara berkembang.
Ketiga, transformasi dan kesenjangan digital. Perkembangan teknologi digital begitu pesat, dan memberikan dampak positif, termasuk mengurangi kemiskinan dan pengangguran. Namun demikian, masih terdapat ketimpangan, di mana sepertiga orang di dunia belum menikmati akses internet. Selain itu, penggunaan teknologi digital juga sebabkan tingginya intoleransi, maraknya hate speech, fake news, dan misinformasi.
Menurutnya, tantangan-tantangan tersebut semakin meningkatkan kesenjangan dan disparitas antar negara dan masyarakat, serta menyulitkan pemecahan masalah global, termasuk perubahan iklim dan pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. (Kementerian Luar Negeri)