BEIJING, Bharata Online  - Belum lama ini, kantor Proyek Penerbangan Antariksa Berawak Tiongkok mengumumkan bahwa pesawat antariksa berawak Shenzhou-20 diduga mengalami benturan dengan serpihan mikroskopis di luar angkasa. Akibatnya, misi kepulangan yang semula dijadwalkan pada 5 November terpaksa ditunda, demi memastikan keselamatan para astronot dan keberhasilan misi.

Kondisi ini mengingatkan dunia akan ancaman yang kian nyata dari sampah antariksa (space debris) ribuan bahkan jutaan benda kecil yang beterbangan tanpa arah di orbit Bumi.

Menurut  pakar komunikasi ilmiah nasional bidang teknologi eksplorasi antariksa Tiongkok, Pang Zhihao, ada lebih dari 40% sampah di antariksa berasal dari bekas satelit, roket, dan komponen yang sudah tidak berfungsi.

Selain itu, banyak “limbah antariksa”  seperti baut pengikat satelit, pelindung roket, hingga alat yang terlepas dari astronot saat melakukan aktivitas di luar wahana. Tidak hanya itu, tumbukan dan ledakan di orbit antara benda-benda luar angkasa juga menciptakan ribuan serpihan baru, memperparah kondisi “lautan sampah” di sekitar Bumi.

Walau hanya berdiameter beberapa milimeter, kecepatannya yang bisa mencapai 7–10 kilometer per detik membuatnya berpotensi mematikan. Serpihan yang berukuran milimeter dapat menggores jendela pesawat antariksa atau merusak panel surya, sedangkan serpihan berukuran sentimeter dapat menembus dinding wahana dan bahkan memicu ledakan jika mengenai tangki bahan bakar atau sistem vital.

Lebih parah lagi, jika kepadatan serpihan di orbit rendah Bumi mencapai titik kritis, satu tumbukan dapat memicu reaksi berantai dikenal sebagai efek Kessler di mana setiap benturan menghasilkan lebih banyak puing. Pada akhirnya, orbit Bumi bisa tertutup awan serpihan yang menghalangi aktivitas luar angkasa manusia selama puluhan tahun.

Bagi astronot yang sedang melakukan spacewalk (keluar dari wahana), ancaman ini juga sangat berbahaya. Serpihan sekecil 0,1 milimeter saja dapat menembus lapisan pelindung baju antariksa, menyebabkan cedera serius atau kebocoran udara. Jika serpihan menembus badan pesawat akan menyebabkan hilangnya tekanan di kabin, dan nyawa astronot pun langsung terancam. (*)