Kanada, Bharata Online - Tokoh-tokoh internasional telah memberikan penilaian mereka terhadap China International Import Expo (CIIE), dengan beberapa menyatakan bahwa Tiongkok yang inklusif, terbuka, dan dinamis menawarkan peluang pembangunan yang luas bagi dunia.

Edisi kedelapan pameran dagang internasional yang diadakan setiap tahun di Shanghai itu resmidibuka pada hari Rabu (5/11) dan berlangsung hingga 10 November 2025.

Acara yang berlangsung selama enam hari itu telah mencetak rekor baru dalam hal ukuran pameran dan jumlah peserta pameran.

"Pameran CIIE kedelapan ini menarik partisipasi dari 155 negara, kawasan, dan organisasi internasional. Terdapat lebih dari 4.108 perusahaan asing yang berpameran, dengan total luas 430.000 meter persegi, mencetak rekor baru untuk ukuran dan skala pameran ini. Jumlah perusahaan yang berpartisipasi telah tumbuh secara dramatis dan hal ini semakin menunjukkan vitalitas pasar Tiongkok yang masif," ujar Philip Laird, Wakil Presiden Trinity Western University.

Peter Baur, seorang Profesor Madya di Fakultas Ekonomi Universitas Johannesburg, mengatakan bahwa CIIE menghadirkan peluang baru bagi bisnis di Afrika Selatan.

"Saya pikir ini memberi kami peluang luar biasa dari pihak Afrika Selatan untuk benar-benar menjangkau dan benar-benar memperkuat diri di pasar Asia kami, khususnya negara-negara BRICS, dan juga untuk menunjukkan nilai yang ditawarkan Afrika Selatan di luar sumber daya alam kami," ujarnya.

"Pameran Impor Internasional Tiongkok menjadi contoh utama bagaimana Tiongkok memainkan peran yang sangat, sangat penting dalam menyeimbangkan ketidakpastian politik dan ekonomi global saat ini. Ini adalah contoh terbaik yang dapat kita lihat dari upaya dan komitmen Tiongkok untuk memastikan perdagangan tetap dapat diakses di kawasan ini," kata Woon King Chai, Direktur Institut Analisis Strategis dan Penelitian Kebijakan Malaysia.

"CIIE kedelapan merupakan platform penting untuk mempromosikan perdagangan dan memperluas pertukaran. Perusahaan-perusahaan dari seluruh dunia memamerkan produk dan teknologi terbaru mereka serta berbagi peluang bisnis di sini. Jumlah perusahaan yang berpartisipasi dan data lainnya telah mencapai rekor tertinggi," kata Junichiro Kusumoto, Profesor di Fakultas Hukum Universitas Toyo.