Bharata Online – Dengan diskon penjualan berbagai produk, mulai dari kulkas bertenaga AI hingga kotak buta, pesta belanja daring tahunan "Double 11" di Tiongkok telah menyoroti momentum konsumsi, yang bergerak menuju produk yang lebih cerdas, lebih ramah lingkungan, dan lebih beresonansi secara emosional.
Tiongkok telah merilis tahap keempat dan terakhir, dari obligasi pemerintah khusus ultra-panjang senilai 300 miliar yuan (sekitar 706,2 triliun rupiah) tahun ini, yang dialokasikan untuk tukar tambah barang konsumsi.
Pendanaan dari pemerintah pusat ini, merupakan bagian dari upaya yang lebih luas untuk menghidupkan kembali permintaan domestic, dengan meningkatkan peralatan industri dan mengganti barang konsumsi lama, seperti peralatan rumah tangga dan kendaraan.
Pesta belanja Double 11 berlangsung sekitar sebulan setiap tahun dan berakhir pada pertengahan November. Tahun ini, platform e-commerce Tiongkok juga telah memanfaatkan program tukar tambahnya untuk meningkatkan penjualan.
Di T-mall milik Alibaba, penjualan produk elektronik konsumen, termasuk kacamata dan robot AI, melonjak selama pesta belanja tersebut, didorong oleh peluncuran produk baru, fitur AI, dan promosi penjualan.
T-mall melaporkan bahwa penjualan kacamata pintar telah melonjak 25 kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya hingga 30 Oktober. Sementara merek robotika seperti DEEP Robotics dan UBTECH Robotics, telah mencatat pertumbuhan dua digit.
Di platform JD.com, penjualan produk elektronik konsumen dengan fitur AI meningkat lebih dari dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya hingga Selasa. Kacamata pintar mengalami pertumbuhan tercepat sebesar 346 persen, diikuti oleh 238 persen untuk kamera digital, dan 220 persen untuk kamera aksi.
Zhu Keli, dekan pendiri Institut Ekonomi Baru Tiongkok mengatakan, konsumen Negara ini semakin banyak membeli produk berkualitas untuk memenuhi kebutuhan mereka yang terus berkembang. Menurutnya, produk teknologi seperti sistem rumah pintar dan perangkat pemantau kesehatan, menjadi pilihan utama. (CGTN)