Zhangjiajie, Bharata Online - Zhangjiajie, destinasi wisata yang indah di Provinsi Hunan, Tiongkok tengah, sedang mengalami lonjakan pariwisata berkat perluasan kebijakan bebas visa negara tersebut.
Dalam beberapa hari terakhir, kawasan wisata Grand Canyon Zhangjiajie mengalami peningkatan jumlah wisatawan yang signifikan, dengan jumlah kedatangan harian hampir mencapai 10.000, dengan lebih dari 72 persen di antaranya merupakan wisatawan domestik.
Para pengunjung, banyak yang membawa kamera, dengan antusias menjelajahi pemandangan ngarai yang menakjubkan di jembatan berlantai kaca yang ikonis.
"Ya, bebas visa ini sangat membantu. Saya pikir ini sangat keren. Kami bahkan membutuhkan lebih dari 30 hari karena kami sangat mencintai Tiongkok dan ingin menghabiskan lebih banyak waktu," kata Soukaina dari Prancis.
"Ini memungkinkan kami untuk bepergian dengan sangat bebas. Proses masuknya sangat lancar. Kami hanya perlu menunjukkan paspor dan mengisi dokumen kecil. Sejujurnya, ini sangat mudah dan nyaman bagi kami," ujar Amina, wisatawan lain dari Prancis.
Kawasan wisata ini telah menerapkan peningkatan komprehensif untuk meningkatkan pengalaman pengunjung. Aktivitas petualangan luar ruangan baru kini tersedia, memenuhi selera internasional, sementara lingkungan pembayaran telah dioptimalkan untuk transaksi yang lebih mudah. Selain itu, asisten budaya dan pariwisata AI multibahasa telah diperkenalkan untuk memberikan pengalaman perjalanan yang lebih cerdas dan personal bagi para pengunjung.
Statistik menunjukkan bahwa sejak awal tahun ini, kawasan wisata Grand Canyon Zhangjiajie telah menyambut sekitar 2,23 juta wisatawan, termasuk hampir 950.000 wisatawan mancanegara.
Tiongkok akan memperpanjang pengaturan pembebasan visa unilateral untuk lebih dari 40 negara hingga 31 Desember 2026 karena kebijakan bebas visa unilateral untuk beberapa negara tersebut akan berakhir pada akhir tahun ini, menurut Kementerian Luar Negeri Tiongkok pada hari Senin (10/11).
Tiongkok juga memutuskan untuk memasukkan Swedia dalam skema bebas visa yang berlaku efektif mulai 10 November 2025 hingga 31 Desember 2026, ungkap kementerian tersebut.
Berdasarkan kebijakan ini, pemegang paspor biasa dari negara-negara tersebut, termasuk Prancis, Jerman, Italia, Belanda, Spanyol, Swiss, Irlandia, dan Hongaria, akan dibebaskan dari persyaratan visa jika memasuki Tiongkok untuk tujuan bisnis, wisata, kunjungan keluarga atau teman, pertukaran pelajar, dan transit. Mereka dapat tinggal di Tiongkok tidak lebih dari 30 hari tanpa visa.