Yiwu, Bharata Online - Para wirausahawan muda di Global Digital Trade Center di Yiwu, pusat komoditas kecil global di Provinsi Zhejiang, Tiongkok timur, mendefinisikan diri mereka sebagai merek, alih-alih pemasok produk seperti pendahulu mereka, dengan ambisi membangun merek yang diakui secara global menggunakan media sosial dan teknologi baru.
Pusat perdagangan ini resmi beroperasi bulan lalu, menandai langkah besar dalam mengubah kota dari peran tradisionalnya sebagai pusat grosir terbesar di dunia menjadi pusat perdagangan global yang digerakkan secara digital.
Lebih dari separuh bisnis di pasar enam generasi ini dioperasikan oleh pedagang generasi kedua atau wirausaha muda, dan 57 persen di antaranya memiliki merek independen. Mereka membawa tampilan baru ke "supermarket dunia" yang tersohor itu.
He Tao, seorang pemuda berusia 24 tahun, memutuskan untuk menciptakan mereknya sendiri tahun lalu untuk membantu nenek dan ibunya menjual mainan mewah, karena keuntungan dari bisnis ODM (original design manufacturing) mereka semakin menipis. Namun, perjalanannya dimulai dengan berbagai hambatan.
"Saya tidak laku selama tiga bulan," ujarnya.
Setelah mengambil jurusan desain fesyen di perguruan tinggi, ia membuat gaun boneka hanya untuk mencobanya. Gaun itu ternyata diterima dengan baik setelah ia mengunggah video pendek tentangnya di platform media sosial. Hasilnya, bisnisnya perlahan berkembang.
"Pada puncaknya, saya berteman dengan 2.000 pembeli dalam tujuh hari," ujarnya.
Huang Zixuan, pemilik toko muda lainnya di pusat perdagangan tersebut, sedang mengembangkan platform desain kecerdasan buatan (AI) untuk menggantikan sampel fisik dengan rendering.
"Kami menggunakan gambar yang dihasilkan AI untuk menarik pesanan dan terbukti cukup efektif. Kami percaya bahwa rekan-rekan dan bisnis kami di sektor lain pasti memiliki kebutuhan yang sama, jadi kami mencoba untuk memperluas dan menyediakan layanan kami di pasar domestik di Yiwu," kata Huang.
Seiring perkembangan pusat komoditas kecil itu untuk mengesankan pembeli global tidak hanya dengan produk berkualitas tinggi, tetapi juga merek-merek asli, para wirausahawan muda ini terus berinovasi.
"Dalam lima tahun ke depan, kami akan menjadikan Pusat Perdagangan Digital Global sebagai platform untuk mengubah produk Yiwu dari produk ODM menjadi produk yang diakui secara global melalui AI dan metode siaran langsung lintas batas, lalu menjadikan kekayaan intelektual kami merambah gelombang perdagangan digital untuk mendunia," ujarnya.
"Saya berharap produk buatan Tiongkok akan memiliki kekuatan dan pengaruh merek yang lebih besar," kata Luo Yanfei, pemilik toko lainnya.
"Saya harap ketika orang asing menyebut Tiongkok, mereka akan menganggapnya sebagai rumah bagi merek-merek yang menyentuh hati dan menampilkan desain serta ide yang unik," tutur Lu Jinglei, pemilik toko lainnya.