Shanghai, Bharata Online - Shanghai di Tiongkok sedang mengalami pertumbuhan pesat ekonomi hewan peliharaan, terutama di komunitas pinggiran kotanya, tempat industri ini berkembang pesat.
Shanghai berada di garda terdepan ekonomi hewan peliharaan Tiongkok dengan lebih dari 120.000 bisnis terkait hewan peliharaan di seluruh kota metropolitan. Dengan mengintegrasikan toko hewan peliharaan, layanan, ritel, dan penitipan hewan, banyak mal di pusat kota telah menjadikan "ramah hewan peliharaan" sebagai bagian penting dari merek mereka.
Sementara di daerah pinggiran kota, semakin banyak tempat dan bisnis seperti kafe kucing dan taman hewan yang menyambut para pecinta hewan peliharaan dan hewan peliharaan mereka dengan ramah.
"Putri-putri saya suka binatang. Dan kami melihat kafe kucing ini secara online. Kami pernah ke sini sekali, dan mereka bersenang-senang. Jadi saya memutuskan untuk membawa mereka ke sini lagi," kata seorang warga di Working Meow Club, sebuah kafe kucing di pinggiran kota.
Dibuka pada Desember 2024 lalu, kafe tersebut telah menjadi tempat favorit bagi para pecinta hewan peliharaan di sekitarnya.
"Saya datang ke sini karena saya suka kucing. Dan kucing saya tidak pemalu, jadi saya membawanya ke sini untuk berinteraksi dengan kucing-kucing lain," kata seorang pemilik kucing.
Xie Wanting, pemilik kafe, mengatakan kafe tersebut bukan hanya tempat untuk minum kopi dan bermain dengan banyak kucing lucu, tetapi juga menawarkan layanan seperti penitipan kucing dan adopsi.
"Saya suka kucing, dan saya pernah bekerja di bidang penyelamatan hewan sebelumnya. Jadi saya memutuskan untuk membuka tempat yang nyaman untuk kucing, dengan fokus pada kesejahteraan mereka. Pendapatan kami sebagian besar berasal dari penitipan kucing. Sekarang kami memiliki sekitar 20 kucing yang tinggal di sini. Kami juga sedang mengerjakan proyek adopsi dan re-homing kucing. Ketika seseorang menyelamatkan kucing liar tetapi tidak bisa membawanya pulang, mereka akan membawa kucing itu ke sini. Dan pecinta hewan peliharaan lainnya dapat datang dan mengadopsi kucing yang diselamatkan tersebut," ujar Xie.
Lebih banyak tempat yang dirancang untuk pecinta hewan peliharaan bermunculan di daerah pinggiran kota.
"Bulan Mei ini taman ini resmi dibuka untuk umum. Semua layanan kami ditujukan untuk hewan peliharaan. Orang tua dapat mengajak anak-anak mereka berinteraksi dengan hewan di sini. Kami juga merencanakan acara untuk pemilik hewan peliharaan, dan tempat katering di sini ramah hewan peliharaan. Kami datang ke desa ini sebagai bagian dari proyek revitalisasi pedesaan. Kami melihat banyak potensi di sini. Misalnya, tidak semua taman di pusat kota Shanghai mengizinkan orang membawa hewan peliharaan mereka. Namun, di desa ini, hal itu tidak menjadi masalah. Jadi, menjalankan bisnis yang berkaitan dengan hewan peliharaan di daerah pinggiran kota seperti di sini cukup menjanjikan," ungkap Ni Jingxue, Direktur taman hewan bernama Qbrook Fun Camp.
Ni mengatakan, taman tersebut biasanya menerima sekitar 30 keluarga per hari, dan ada rencana untuk menawarkan layanan seperti pelatihan anjing di masa mendatang.
Sektor hewan peliharaan Tiongkok kini berada di jalur yang tepat untuk mencapai 1,1 triliun yuan (sekitar 2.588 triliun rupiah) pada tahun 2028. Seiring dengan semakin banyaknya orang yang menyadari nilai emosional hewan peliharaan dan meningkatnya daya beli mereka, industri hewan peliharaan diperkirakan akan terus berkembang, menjadi segmen utama dan berpengaruh dalam perekonomian Tiongkok.