Beijing, Bharata Online - Sebuah studi selama 13 tahun terhadap sampel DNA yang dikumpulkan dari situs Shimao berusia 4.000 tahun, sebuah kompleks reruntuhan prasejarah raksasa di tepi utara Dataran Tinggi Loess di Provinsi Shaanxi, Tiongkok barat laut, telah mengungkap petunjuk yang dapat menguraikan struktur populasi dan sistem kekerabatan masyarakat kuno yang mendiami wilayah tersebut.

Berasal dari sekitar 4.200-3.700 tahun yang lalu, situs Shimao merupakan permukiman Neolitikum Akhir yang masif dan jelas berstrata sosial, terletak di Provinsi Shaanxi utara.

"Tata letak dasar wilayah perkotaan situs Shimao telah terkonfirmasi secara ekstensif. Di dalam kota Shimao, banyak peninggalan arkeologi bermutu tinggi telah ditemukan, sebagian besar terkonsentrasi di sekitar dataran tinggi bernama Huangchengtai, yang diduga merupakan zona kota istana Shimao. Selama penggalian, kami mengamati puluhan ribu artefak tulang dan bukti produksi perkakas tulang, yang menunjukkan bahwa Huangchengtai merupakan lokasi bengkel perkakas tulang berskala besar," ujar Shao Jing, Wakil Direktur Akademi Arkeologi Provinsi Shaanxi.

Tim peneliti menghabiskan 13 tahun melakukan analisis genom nuklir beresolusi tinggi berskala besar pada 169 sampel manusia purba yang dikumpulkan dari Shimao dan situs-situs sekitarnya, serta wilayah Shanxi selatan yang berbatasan dengan Shaanxi. Temuan baru ini dipublikasikan di jurnal 'Nature' pada 27 November 2025, yang mengungkap asal-usul, struktur populasi, dan sistem kekerabatan masyarakat Shimao.

"Budaya Shimao sebagian besar berasal dari populasi Yangshao akhir di Shaanxi utara, menunjukkan kontinuitas genetik yang jelas dan menegaskan akar budaya asli yang mendalam di wilayah tersebut. Pada sebagian kecil individu, leluhur Yumin dari padang rumput utara dan populasi petani padi pesisir dari wilayah selatan terdeteksi, yang secara objektif menggambarkan sifat multikultural dan inklusif peradaban Tiongkok sejak awal. Studi ini memberikan pemahaman komprehensif pertama tentang struktur sosial mereka, merekonstruksi ikatan kekerabatan negara-negara awal, dan mengungkap bentuk-bentuk organisasi sosial yang kompleks. Sementara itu, bukti pengorbanan manusia menawarkan perspektif berharga tentang kerangka kerja masyarakat awal," jelas Fu Qiaomei, Wakil Direktur Institut Paleontologi dan Paleoantropologi Vertebrata, Akademi Ilmu Pengetahuan Tiongkok.

Lebih lanjut, studi ini menawarkan bukti genetik langsung pertama untuk mengeksplorasi model pewarisan kekuasaan dan komposisi keluarga penguasa serta strata sosial dalam asal-usul negara-negara Asia Timur awal.