Johannesburg, Bharata Online - Tiongkok dan Afrika Selatan meluncurkan inisiatif kerja sama yang mendukung modernisasi di Afrika pada hari Minggu (23/11).
Inisiatif itu diluncurkan di sela-sela KTT G20 di Johannesburg yang berlangsung dari Sabtu (22/11) hingga Minggu (23/11). Inisiatif ini dibangun berdasarkan komitmen yang dibuat pada Forum Kerja Sama Tiongkok-Afrika 2024 di Beijing, dengan Tiongkok mengumumkan 10 aksi kemitraan untuk mendukung modernisasi Afrika.
Ini merupakan inisiatif kerja sama antara Tiongkok dan Afrika Selatan untuk mendukung modernisasi Afrika dan mendorong masyarakat internasional untuk meningkatkan perhatian dan investasi di Afrika.
"Inisiatif kerja sama yang mendukung modernisasi di Afrika dirancang bersama oleh Tiongkok dan Afrika. Inisiatif ini memiliki ciri khas Afrika dan memetakan akar pembangunan Afrika. Ciri-cirinya meliputi populasi besar yang bersatu menuju tujuan modernisasi, kesejahteraan bersama bagi semua. Kami percaya bahwa setiap orang tidak boleh tertinggal, kemajuan material dan budaya antaretnis, harmoni antara manusia dan alam, dan yang terpenting, pembangunan yang damai. Tiongkok telah membuktikan melalui praktiknya sendiri bahwa modernisasi bukanlah pilihan tunggal, juga bukan hak istimewa yang hanya diperuntukkan bagi segelintir negara," ujar Zhao Wenfei, Minister Counselor, Kedutaan Besar Tiongkok di Afrika Selatan.
Inisiatif ini juga mengajak negara-negara lain untuk meningkatkan kerja sama internasional di bidang infrastruktur hijau dan pertambangan hijau.
"Inisiatif ini hadir di tengah seruan mendesak untuk kerja sama internasional yang lebih mendalam di bidang sumber daya mineral. Pembangunan hijau dan rendah karbon memberikan dorongan baru bagi pembangunan berkualitas tinggi di sektor mineral dan menciptakan peluang pembangunan baru bagi semua negara. Inisiatif ini melukiskan cetak biru yang menyediakan jalur yang layak menuju pembangunan berkelanjutan yang hijau di bidang pertambangan. Inisiatif ini menjelaskan konsep pertambangan dan mineral hijau serta mengidentifikasi tujuh area kerja sama untuk berbagi manfaat melalui kontribusi bersama secara fleksibel dan praktis," ujar Lin Feng, Direktur Jenderal Perdagangan Internasional dan Urusan Ekonomi di bawah Kementerian Perdagangan Tiongkok.
Inisiatif ini mendapat dukungan dari Konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Perdagangan dan Pembangunan atau United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD).
"Kami di UNCTAD sangat berkomitmen dan sangat mendukung inisiatif yang telah dipresentasikan, dan khususnya kami telah berpartisipasi dalam inisiatif pertambangan dan mineral hijau yang sangat dekat dengan apa yang kami lakukan. Dan izinkan saya memulai dengan mengatakan bahwa di suatu tempat di pedesaan Afrika Selatan, malam ini, sebuah keluarga akan menyalakan lampu bertenaga surya. Di sebuah desa di Etiopia, sebuah klinik akan mendinginkan vaksin menggunakan penyimpanan baterai, dan teknologi serta investasi Tiongkok telah memberikan kontribusi yang sangat penting bagi terwujudnya kemungkinan-kemungkinan luar biasa ini," kata Rebeca Grynspan, Sekretaris Jenderal UNCTAD.
Detail inisiatif ini dan bagaimana pelaksanaannya belum diumumkan. Namun, peluncurannya merupakan pengingat lain akan meningkatnya kerja sama antara Tiongkok dan Afrika Selatan, yang dampaknya dirasakan di kedua negara dan juga di benua Afrika yang lebih luas.